Selamat Datang...

Terima Kasih sudah Mampir, Smoga Blog ini dapat Bermanfaat.

Jumat, 23 Desember 2011

TATANIAGA


1. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP TATANIAGA
ASPEK POKOK PEREKONOMIAN

DALAM PENGERTIAN EKONOMI :
Ø PRODUKSI DAN DISTRIBUSI (MARKETING) : KEGIATAN YANG BERTALIAN DENGAN PENCIPTAAN ATAU PENAMBAHAN KEGUNAAN DARIPADA BARANG DAN JASA
Ø KONSUMSI : KEGIATAN YANG BERTALIAN DENGAN PENURUNAN DARIPADA BARANG DAN JASA

DALAM PENGERTIAN DUNIA PERUSAHAAN :
Ø PRODUKSI ; SEBAGAI TINDAKAN PEMBUATAN BARANG-BARANG
Ø DISTRBUSI (MARKETING) ; SEBAGAI TINDAKAN YANG BERTALIAN DENGAN PERGERAKAN BARNG-BARANG DAN JASA DARI RPODUSEN KE TANGAN ATAU KE PIHAK KONSUMEN

TATANIAGA                  PEMASARAN                MARKETING

KEGIATAN YANG BERTALIAN DENGAN PENCIPTAAN ATAU PENAMBAHAN KEGUNAAN BARANG DAN JASA MAKA TATANIAGA TERMASUK TINDAKAN YANG PRODUKTIF             TINDAKAN ATAU KEGIATAN YANG BRHUBUNGAN DENGAN GERAK BARANG-BARANG DAN JASA DARI PRODUSEN SAMPAI KONSUMEN.
KEGUNAAN TATANIAGA ;
1.     KEGUNAAN TEMPAT
2.     KEGUNAAN WAKTU
3.     KEGUNAAN KEPEMILIKAN

TUJUAN AKHIR TATANIAGA                  MENEMPATKAN BARANG -BARANG KE TANGAN KONSUMEN AKHIR

ARUS BARANG  :  1.  PROSES PENGUMPULAN  (KONSENTRASI)
              2.  PROSES PENGIMBANGAN (EQUALISASI)
              3.   PROSES PENYEBARAN (DISPERSI)
                                              2
               1                                                        3
 


Arus Barang Niaga Hasil Perikanan

2.  CIRI – CIRI TATANIAGA HASIL PERIKANAN
TATANIAGA HASIL PERIKANAN MEMPUNYAI SEJUMLAH CIRI, DIANTARANYA SBB :
1).  SEBAGIAN BESAR DARI HASIL PERIKANAN BERUPA BAHAN MAKANAN YANG DIPASARKAN DISERAP OLEH KONSUMEN AKHIR SECARA RELATIF STABIL SEPANJANG TAHUN SEDANGKAN PENAWARANNYA SANGAT TERGANTUNG KEPADA PRODUKSI YANG SANGAT DIPENGARUHI OLEH KEADAAN IKLIM.
2).  PADA UMUMNYA PEDAGANG PENGUMPUL MEMBEI KREDIT (ADVANCEDPAYMENT) KEPADA PRODUSEN (NELAYAN DAN PETANI IKAN) SEBAGAI IKATAN ATAU JAMINAN UNTUK DAPAT MEMPEROLEH BAGIAN TERBESAR DARI HASIL PERIKANAN DALAM WAKTU TERTENTU.
3).  SALURAN TATANIAGA HASIL PERIKANAN PADA UMUMNYA TERDIRI DARI : PRODUSEN (NELAYAN ATAU PETANI IKAN), PEDAGANG PERANTARA SEBAGAI PENGUMPUL, WHOLESALER (GROSIR), PEDAGANG ECERAN DAN KONSUMEN (INDUSTRI PENGOLHAN DAN KONSUMEN AKHIR).
4).  PERGERAKAN HASIL PERIKANAN BERUPA BAHAN MAKANAN DARI PRODUSEN SAMPAI KONSUMEN PADA UMUMNYA MELIPUTI PROSES-ROSES PENGUMPUL, PENGIMBANGAN DAN PENYEBARAN, DIMANA PROSES PENGUMPULAN ADALAH TERPENTING.
5).  KEDUDUKAN TERPENTING DALAM TATANIAGA HASI PERIKANAN TERLETAK PADA PEDAGANG PENGUMPUL DALAM FUNGSINYA SEBAGAI PENGUMPUL HASIL, BERHUBUNG DAERAH PRODUKSI TERPENCAR-PENCAR, SKALA PRODUKSI KECIL-KECIL DAN MUSIMAN.
6).  TATANIAGA HASIL PERIKANAN TERTENTU PADA UMUMNAY BERSIFAT MUSIMAN, KARENA PADA UMUMNYA PRODUKSI BERLANGSUNG MUSIMAN, DAN INI JELAS DAPAT DILIHA PADA PERIKANAN LAUT.

3.  CIRI – CIRI HASIL PERIKANAN DAN IMPLIKAINYA DALAM TATANIAGA

BARANG-BARANG HASIL PERIKANAN BAIK YANG BERASAL DARI PERAIRAN LAUT MAUPUN PERAIRAN DARAT TERBAGI :
Ø BARANG-BARANG KONSUMSI
Ø BAHAN-BAHAN MENTAH

CIRI-CIRI BARANG/HASIL PERIKANAN :
v   PRODUKSINYA MUSIMAN, BERLANGSUNG DALAM UKURAN KECIL-KECIL (SMALL SCALE) DAN DI DAERAH TERPENCAR-PENCAR SERTA SPESIALISASI.  KEADAAN INI BIASANYA MENIMBULKAN BEBAN MUSIMAN (PEAK LOAD) DALAM PEMBIAYAAN, PENGANGKUTAN DAN PENJUALAN.
v   KONSUMSI HASIL PERIKANAN BERUPA BAHAN MAKANAN RELATIF STABIL SEPANJANG TAHUN
v   BARANG HASIL PERIKANAN BERUPA BAHAN MAKANAN MEMPUNYAI SIFAT CEPAT ATU MUDAH RUSAK (PESIHABLE)
v   JUMLAH ATAU KUALITAS HASIL EPRIKANAN DAPAT BERUBAH-UBAH MENYEBABKAN FLUKTUASI HARGA.

4.  PENDEKATAN UNTUK MEMPELAJARI TATANIAGA
ADA TIGA CARA PENDEKATAN (PENELAHAN) DASAR YANG UMUM DIPERGUNAKAN UNTUK MEMPELAJARI SISTEM TATANIAGA, YAITU :
A. PENDEKATAN SERBA BARANG
DIPELAJARI :
Ø BARANG YANG DIPASARKAN
Ø BAGAIMANA BARANG ITU DIPASARKAN
Ø SUMBER BARANG
Ø KEADAAN PENAWARAN BARANG-BARANG
CARA PENDEKATAN :
Ø SANGAT KONKRIT
Ø MENGENAI SEMUA FAKTA SUATU BARANG
Ø LATAR BELAKANG PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Ø MEMPERHITUNGAKAN CIRI-CIRI, SIFAT DAN VARIASI
KELEMAHAN :
Ø MEMERLUKAN DESKRIPSI BARANG-BARANG
Ø TERJADI BANYAK PENGULANGAN UNTUK MEMPELAJARI ATAU MENELITI SETIAP BARANG
Ø MEMAKAN WAKTU BANYAK

B.  PENDEKATAN SERBA LEMBAGA
DIPELAJARI :
Ø BERBAGAI MACAM LEMBAGA TATANIAGA YANG MELAKSANAKN TUGAS TATANIAGA
Ø BAGAIMANA TUGAS DILAKSANAKAN
Ø BARANG APA YANG DIKENDALIKAN

PENDEKATAN :
Ø MEMANDANG SUSUNAN EKONOMI SEBAGAI ORGANIS, YANG KESELURUHANNYA TERDIRI DARI BERBAGAI MACAM STRUKTUR EKONOMI
Ø MANAJEMEN YANG MENGGUNAKAN TEKNIK WEWENANG DAN MEMBUJUK, PERATURAN/KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH DAN KEADAAN SOSIAL
KELEMAHAN :
Ø LEBIH PRAKTIS TAPI TERLAMPAU DESKRIPTIS
Ø TIDAK TERLALU ANALITIS

C. PENDEKATAN SERBA FUNGSI
DIPELAJARI :
Ø MACAM-MACAM USAHA DALAM TATANIAGA
Ø BAGAIMANA MELAKUKANNYA
Ø MENGAPA DILAKUKAN
Ø SIAPA YANG MELAKUKANNYA
PENDEKATAN :
Ø BERFAEDAH UNTUK KEPERLUAN DIDAKTIS
Ø MEMBERI KEMUNGKINAN BAGI SIPEMAKAI UNTUK MENGUMPULKAN BERBAGAI GEJALA DALAM PROSES TATANIAGA DALAM BEBERAPA ASPEK FUNSIONAL POKOK
Ø MEMBERI GAMBARAN YANG RINGKAS TAPI KOMPLIT
KELEMAHAN :
Ø TIDAK DIDAPATNYA PENYESUAIAN PAHAM TENTANG KLASIFIKASI DARI FUNGSI TATANIAGA
Ø PENELAAHAN TERLALU UMUM DAN AGAK KABUR

Rancangan Percobaan (RANCOP) 3

ANALISIS DATA RANCOB
SOAL  :
SUATU PENELITAIN BUDIDAYA IKAN GURAME TELAH DILAKUKA DI KOLAM-KOLA PUSAT PERCOBAAN. JUMLAH KOLAM YANG DIGUNAKAN SEBANYAK 12 BUAH DENGAN LUAS MASING-MASING 100 m2 TERDAPAT TIGA PERLAKUAN TENTANG PADA T PENEBARAN (STOCKING DENSITY) YAITU : PERLAKUAN 1 ( 5 KG = 37 EKOR), PERLAKUAN 2 ( 10 KG = 74 EKOR) , DAN PERLAKUAN 3 ( 20 KG = 148 EKOR). MASING-MASING PERLAKUAN DIULANG SEBANYAK 4 KALI.

RESPONS YANG DIAMATI ADALAH TOTAL PERTAMBAHAN BOBOT BADAN IKAN YANG DIUKUR DALAM SATUAN GRAM.

ULANGAN
PERLAKUAN PADAT PENEBARAN (KG / 100 M^2)
TOTAL
5
10
20

1
382.5
350.5
285.0

2
379.6
345.6
276.3

3
380.0
351.3
280.7

4
375.9
340.6
278.5

TOTAL Yi
1518.0
1388.0
1120.5
4026.5
RATA2  Yi
379.5
347
280.125
251.7

A.  TENTUKAN DERAJAT BEBAS UNTUK SETIAP SUMBER KERAGAMAN BERIKUT :

DB TOTAL    =  ∑ r i – 1        =  TOTAL BANYAKNYA PENGAMATAN - 1
                             i
                        =   12 – 1         =  11

DB PERLAKUAN     = t – 1  =  TOTAL BANYAKNYA PERLAKUAN - 1     
                                    = 3 – 1 =  2

DB GALAT                = DB TOTAL – DB PERLAKUAN
                                    =  11 – 2          = 9
B.  DENGAN MENGGUNKAN NOTASI Yij SEBAGAI NILAI RATA-RATA PERTAMBAHAN BOBOT IKAN PADA KOLAM KE – j YANG MEMPEROLEH PERLAKUAN PADAT PENEBARAN KE – i, t SEBAGAI JUMLAH PERLAKUAN, DAN r i ADALAH JUMLAH ULANGAN PADA PERLAKUAN KE – i, MAKA PERHITUNGAN JUMLAH KUADRAT (JK) SBB :

FK    =    Y2 . .             =                    (TOTAL JENDRAL)2
                ∑ r i                     TOTAL BANYAKNYA PENGAMATAN
                 i
         =   (4026.5)2         =   1351058.52
                        12

JKT  =    ∑        Yij2  - FK  =  (382.5)2 + (379.6)2 + . . . + (278.5)2 - 1351058.52
                i, j
                                             =  20675.79

JKP  =  ∑    Yi2    -   FK     =             Y12    +   . . . .   + Yt2   - FK              
               i    r i                                                     r
          =  (1518.0)2 + . . . + (1120.5)21351058.52   =  20538.54
                                    4

JKG  =  JKT – JKP  = 20675.79  -  20538.54   =  137.25

C.  KUADRAT TENGAH (KT) DITENTUKAN MELALUI PEMBAGIAN ANTARA JK DAN DB MASING-MASING, SEPERTI SBB :

KTP   =  JKP     =    20538.54  =  10269.27
                t – 1              3  -  1

KTG  =          JKG          =      137,5  =  15.25
                DB GALAT            11 – 2

D.  TENTUKAN NILAI  F  HITUNG MELLAUI :

F  HITUNG   =  KTP      =  10269.27
                            KTG            15.25
                        =  673.41



E.  TENTUKAN KOEFESIEN KERAGAMAN  (kk)  MELALUI :

Kk     = ( KTG )1/2  x 100 %   =   3.03
                    Ý          
F.  TABEL ANALISIS RAGAM                       

SUMBER
KERAGAMAN
DB
JK
KT
F HITUNG
F t
 (5%)
F t
 ( 1 % )
PERLAKUAN
2
20538.54
10269.271
673.41
4.26
8.02
GALAT
9
137.25
15.2497



TOTAL
11
20675.79





**) NYATA PADA TARAF 1 %

KEPUTUSAN :

H O =  PADAT PENEBARAN TIDAK BERPENGARUH PADA PERTAMBAHAN BOBOT BADAN IKAN GURAME.
H 1  =  PADAT PENEBARAN TIDAK BERPENGARUH PADA PERTAMBAHAN BOBOT BADAN IKAN GURAME.


v  F HITUNG > F TABEL  MAKA H O DITOLAK
v  F HITUNG ≤ F TABEL  MAKA H 1  DITOLAK

KARENA F  HITUNG  = 673.41 LEBIH BESAR DARPADA F  TABEL TARAF 1 % ( F 0.01 ( 2 ; 9) = 8.02), MAKA SESUAI KAIDAH KEPUTUSAN H O  DITOLAK DAN H 1 DITERIMA.

Rancangan Percobaan (RANCOP) 2

RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL)

A.  FALSAFAH RAL
v  MERUPAKAN RANCANGAN YANG PALING SEDERHANA.
v  TERDIRI  DARI PERLAKUAN ( t ) DAN ULANGAN ( r ) YANG MERUPKAN SATUAN PERCOBAAN.
v  RAL DIGUNAKAN PADA LINGKUNGAN, ALAT, MEDIA DAN BAHAN  YANG HOMOGEN SEPERTI DALAM LABORATORIUM, GREEN HOUSE ATAU BEBERAPA JENIS BAHAN PERCOBAAN TERTENTU YANG MEMPUNYAI SIFAT RELATIF HOMOGEN.

KEUNTUNGAN DARI PENGGUNAAN RAL :
1.       DENAH PERANCANGAN LEBIH MUDAH
2.       ANALISIS STATISTIK TERHADAP SUBJEK PERCOBAAN SANGAT SEDEHANA
3.       FLEKSIBEL DALAM PENGGUNAAN JUMLAH  PERLAKUAN DAN ULANGAN
4.       KEHILANGAN INFORMASI RELATIF SEDIKIT DALAM HAL DATA HILANG DIBANDINGKAN RANCANGAN LAIN.

B.  PENGACAKAN DAN DENAH PENGACAKAN
v  PENGACAKAN ADALAH SUATU PROSES YANG MEMBUAT HUKUM-HUKUM PELUANG DAPAT DITERAPKAN SEHINGGA ANALISIS DATA MENJADI SAHIH.
v  MELALUI PENGACAKAN SETIAP SATUAN PERCOBAAN MEMPUNYAI PELUANG YANG SAMA UNTUK MENERIMA SUATU PERLAKUAN.
v  PENGACAKAN DAPAT DIKERJAKAN DENGAN CARA UNDIAN  ATAU MENGGUNAKAN TABEL  ANGKA ACAK.
MISAL :
KITA AKAN MENCOBA 3 PERLAKUAN DENGAN MASING-MASING DIULANG SEBANYAK 5 KALI, BERARTI HARUS TERSEDIA 15 SATUAN PERCOBAAN, YANG TERDIRI DARI PERLAKUAN  A, PERLAKUAN  B DAN PERLAKUAN C.

DENGAN TABEL ANGKA KITA TENTUKAN DAHULU NO. 1 SAMPAI NO. 15
118    701    789    965    688    638    901    841   396    802    687    938    377     392    848 
 1        8        9        15      7        5        13     11      4        10      6        14      2         3         12

PERLAKUAN  A =  1, 8, 9,15, 7
PERLAKUAN  B =  5, 13, 11, 4,10
PERLKUAN     C =  6, 14, 2, 3 12

1
A
2
C
3
C
4
B
5
B
6
C
7
A
8
A
9
A
10
B
11
B
12
C
13
B
14
C
15
A
              NOMOR
                    ANGKA





 




DENAH LAPANGAN RAL DENGAN TIGA PERLAKUAN, DIULANG LIMA KALI

DATA PENGAMATAN UNTUK RAL YANG TERDIRI DARI  t PERLAKUAN DAN r ULANGAN.


PERLAKUAN
TOTAL
1
2 . . . . . . .
t
U
L
A
N
G
A
N
Y 1 1
Y 1 2
.
.
.
Y 1 r
Y 2 1  . . . . .
Y 2 2  . . . . .
  .         . . . . .
 .         . . . . .
 .         . . . . .
Y 2 r . . . . .
Y t  1
Y t  2



Y t r

TOTAL
NILAI TENGAH
(RATA –RATA)
Y 1.
  Ŷ 1 .
Y 2    . . . .
Y 2   . . . .
Y t
Y t
          Y  . . .
Y . . .

CATATAN ;  ∑ Y i j = Y i                 DAN       ∑ Y i j = Y  . . .                
                      j                                                      i, j

 i  =  1, 2, 3 . . .  t,  ADALAH JUMLAH PERLAKUAN 
 j  =  1, 2, 3, . . . r i    ADALAH JUMLAH SATUAN PERCOBAAN ATAU JUMLAH ULANGAN DALAM PERLAKUAN KE – i.