Selamat Datang...

Terima Kasih sudah Mampir, Smoga Blog ini dapat Bermanfaat.

Jumat, 23 Desember 2011

Ekologi Nekton

Ekologi nekton
§  semua nekton dewasa adalah karnivora yg memangsa plankton yg lebih kecil atau nekton lainnya.
§  sejumlah besar nekton merupakan predator bagi nekton lainnya.
§  pemakan plankton memakan zooplankton yg lebih besar adalah paus balin yg besar.
§  ikan-ikan pemakan plankton beraneka ragam, dan beberapa yg umum terdapat misalanya ikan terbang, salem dan ikan cucut cacing.
§  ikan pemakan nekton, burung dan mamalia mendminasi nekton lautan terbuka.
§  makanan mereka umumnya terdiri dari ikan, cumi-cumi  atau krustasea besar.
§  karnivora terbesar di lautan adalah koteklema (physeter catadon) dapat memakan cumi-cumi raksasa dengan panjang 10,5 m dan berat 184 kg.
§  karnivora kedua terbesar adalah paus pembunuh (orcinus orca) yg memangsa ikan, pinuin, lumba-lumba, aning laut dan singa laut.
§  hewan ini juga terkenal suka menyerang paus balin yg lebih besar, dengan cara berkelompok  3-40.
§  satu sifat g paling konsisten dari cara makan ikan-ikan nektonik adalah umumnya kurang selektivitas atau spesialisasi.
§  hampir semua ikan nampaknya memakan setiap makanan yg ada dari ukuran yg tersedia.
Biologi laut dalam
§  Habitat teluas d bumi yg tidak didaimi oleh organisme hidup ialah bagian samudra yg jauh dari permukaan, termasuk dasar samudra yg diliputi suasana gelap dan dingin sepanjang tahun.
§  70 persen permukaan bumi yg tertutup air, mungkin 85 persen dari luasnya dan 90 persen dari volumenya merupakan suatu wilayah yg gelap dan dngin yg dinamakan laut-dalam.
§  Walaupun habitat yg dinamakan laut-dalam ini merupakan habitat terbesar di bumi, tetapi segi biologisnya paling sedikit diketahui dan diteliti.
§  Laut dalam merupakan bagian terbesar dari samudra diman terus ditemukan hal-hal baru, merupakan alasan untuk mempelajari habitat ini.
§   laut-dalam dewasa ini merupakan sumber berbagai bahan yg berguna bagi manusia, teapi merupakan pula tempat pembuangan bermacam sampah.




Pembagian daerah (zonasi)
§  Yang dimaksud dengan “laut-dalam” disini ialah bagian dari lingkungan bahari yg terletak di bawah kedalaman yg dapat diterangi sinar matahari di laut terbuka, dan lebih dalam dari paparan benua (> 200 m).
§  Laut-dalam biasa dikenal sebagai zona afotik atau zona tanpa cahaya.
§  Di perairan tropik zona afotik dimulai dari kedalaman-kedalaman yg lebih dalam ( ~ 600 m) daripada di perairan beriklim sedang (ugahari) (~ 100 m).
§  Zonasi laut dapat dibagi menjadi dua yaitu :_zona bentik (berasosiasi dengan dasar laut)_zona pelagik (berasosiasi dengan perairan   terbuka).
Fauna bentik dapat dibagi menjadi dua yaitu :_Penghuni zona batial di lereng benua_penghuni zona abisal yg merupakan zona terluas di dasar laut-dalam.
§  Para penghuni palung-palung yg sangat dalam menempati suatu zona yg dinamakan zona hadal (ultra-abisal), biologi fauna zona hadal ini sedikit sekali diketahui.
§  Di bagian pelagik sebelah atas terdapat suatu zona yg terletak tepat dibawah zona eufotik.
§  Banyak sekali hewan penghuni zona di bawah zona eufotik ini yg mengadakan migrasi ke zona eufotik pada malam hari.
§  Zona ini dinamakan zona mesopelagik yg dihuni oleh sejumlah besar spesies hewan yg memiliki mata yg telah berkembang dengan baik dan berbagai penghasil cahaya.
Penarikan contoh laut dalam
§  Penarikancontoh laut dalam dengan menggunakan alat-alat tradisional seperti jaring capung yg di tarik dibelakang kapal terbang untuk memperoleh contoh-contoh komuntas teresterial.
§  Alat-alat y digunakan untuk menangkap bentos laut-dalam berupa bermacam jaring, alt pencengkeraman dan pengeruk seperti yg digunakan diperairan dangkal.
§  Masalah utama dalam penarikan contoh laut-dalam, baik dari kolom air atau dasar laut ialah bahwa semakin dalamnya penarikan ontoh yg hendak dilakukan semakin panjang kabel yg diperlukan san semakin panjang pula waktu ygdigunakan.
§  Untuk menjamin bahwa alat yg digunakan untuk menarik contoh dari dasar laut-dalam berfungsi baik, diperlukan kabel sepanjang dua sampai tiga kali kedalam perairan.
§  Untuk melaksanakan penarikan contoh dengan menggunakan suatu jaring pukat  dikedalaman 4000 m, diperlukan kabel sepanjang 8000 – 12000 m.
§  Dewasa ini hanya sedikit sekali kapal peneliti yg memiliki kemampuan untuk mengangkut kabel sepanjang ini.
§  Diperlukan waktu 24 jam untuk menurunkan jaring pukat ke suatu palung samudra, menariknya dibelakang kapal untuk menangkap organisme dan kemudian mengangkatnya kembali ke kapal.
§  Suatu masalah pada penarikan contoh bentos laut-dalam ialah bahwa kebanyakan alat pengeruk yg digunakan bersifat kualitatif.
§  Sehinggatidak memberikan informasi apa pun tentang dasar laut-dalam karena sulit atau bahkan tak mungkin memperkirakan kepadatan organisme berdasarkan contoh-contoh yg diperoleh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar