Ekologi nekton
§ semua nekton dewasa adalah karnivora yg memangsa plankton yg lebih kecil atau nekton lainnya.
§ sejumlah besar nekton merupakan predator bagi nekton lainnya.
§ pemakan plankton memakan zooplankton yg lebih besar adalah paus balin yg besar.
§ ikan-ikan pemakan plankton beraneka ragam, dan beberapa yg umum terdapat misalanya ikan terbang, salem dan ikan cucut cacing.
§ ikan pemakan nekton, burung dan mamalia mendminasi nekton lautan terbuka.
§ makanan mereka umumnya terdiri dari ikan, cumi-cumi atau krustasea besar.
§ karnivora terbesar di lautan adalah koteklema (physeter catadon) dapat memakan cumi-cumi raksasa dengan panjang 10,5 m dan berat 184 kg.
§ karnivora kedua terbesar adalah paus pembunuh (orcinus orca) yg memangsa ikan, pinuin, lumba-lumba, aning laut dan singa laut.
§ hewan ini juga terkenal suka menyerang paus balin yg lebih besar, dengan cara berkelompok 3-40.
§ satu sifat g paling konsisten dari cara makan ikan-ikan nektonik adalah umumnya kurang selektivitas atau spesialisasi.
§ hampir semua ikan nampaknya memakan setiap makanan yg ada dari ukuran yg tersedia.
Biologi laut dalam
§ Habitat teluas d bumi yg tidak didaimi oleh organisme hidup ialah bagian samudra yg jauh dari permukaan, termasuk dasar samudra yg diliputi suasana gelap dan dingin sepanjang tahun.
§ 70 persen permukaan bumi yg tertutup air, mungkin 85 persen dari luasnya dan 90 persen dari volumenya merupakan suatu wilayah yg gelap dan dngin yg dinamakan laut-dalam.
§ Walaupun habitat yg dinamakan laut-dalam ini merupakan habitat terbesar di bumi, tetapi segi biologisnya paling sedikit diketahui dan diteliti.
§ Laut dalam merupakan bagian terbesar dari samudra diman terus ditemukan hal-hal baru, merupakan alasan untuk mempelajari habitat ini.
§ laut-dalam dewasa ini merupakan sumber berbagai bahan yg berguna bagi manusia, teapi merupakan pula tempat pembuangan bermacam sampah.
Pembagian daerah (zonasi)
§ Yang dimaksud dengan “laut-dalam” disini ialah bagian dari lingkungan bahari yg terletak di bawah kedalaman yg dapat diterangi sinar matahari di laut terbuka, dan lebih dalam dari paparan benua (> 200 m).
§ Laut-dalam biasa dikenal sebagai zona afotik atau zona tanpa cahaya.
§ Di perairan tropik zona afotik dimulai dari kedalaman-kedalaman yg lebih dalam ( ~ 600 m) daripada di perairan beriklim sedang (ugahari) (~ 100 m).
§ Zonasi laut dapat dibagi menjadi dua yaitu :_zona bentik (berasosiasi dengan dasar laut)_zona pelagik (berasosiasi dengan perairan terbuka).
Fauna bentik dapat dibagi menjadi dua yaitu :_Penghuni zona batial di lereng benua_penghuni zona abisal yg merupakan zona terluas di dasar laut-dalam.
§ Para penghuni palung-palung yg sangat dalam menempati suatu zona yg dinamakan zona hadal (ultra-abisal), biologi fauna zona hadal ini sedikit sekali diketahui.
§ Di bagian pelagik sebelah atas terdapat suatu zona yg terletak tepat dibawah zona eufotik.
§ Banyak sekali hewan penghuni zona di bawah zona eufotik ini yg mengadakan migrasi ke zona eufotik pada malam hari.
§ Zona ini dinamakan zona mesopelagik yg dihuni oleh sejumlah besar spesies hewan yg memiliki mata yg telah berkembang dengan baik dan berbagai penghasil cahaya.
Penarikan contoh laut dalam
§ Penarikancontoh laut dalam dengan menggunakan alat-alat tradisional seperti jaring capung yg di tarik dibelakang kapal terbang untuk memperoleh contoh-contoh komuntas teresterial.
§ Alat-alat y digunakan untuk menangkap bentos laut-dalam berupa bermacam jaring, alt pencengkeraman dan pengeruk seperti yg digunakan diperairan dangkal.
§ Masalah utama dalam penarikan contoh laut-dalam, baik dari kolom air atau dasar laut ialah bahwa semakin dalamnya penarikan ontoh yg hendak dilakukan semakin panjang kabel yg diperlukan san semakin panjang pula waktu ygdigunakan.
§ Untuk menjamin bahwa alat yg digunakan untuk menarik contoh dari dasar laut-dalam berfungsi baik, diperlukan kabel sepanjang dua sampai tiga kali kedalam perairan.
§ Untuk melaksanakan penarikan contoh dengan menggunakan suatu jaring pukat dikedalaman 4000 m, diperlukan kabel sepanjang 8000 – 12000 m.
§ Dewasa ini hanya sedikit sekali kapal peneliti yg memiliki kemampuan untuk mengangkut kabel sepanjang ini.
§ Diperlukan waktu 24 jam untuk menurunkan jaring pukat ke suatu palung samudra, menariknya dibelakang kapal untuk menangkap organisme dan kemudian mengangkatnya kembali ke kapal.
§ Suatu masalah pada penarikan contoh bentos laut-dalam ialah bahwa kebanyakan alat pengeruk yg digunakan bersifat kualitatif.
§ Sehinggatidak memberikan informasi apa pun tentang dasar laut-dalam karena sulit atau bahkan tak mungkin memperkirakan kepadatan organisme berdasarkan contoh-contoh yg diperoleh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar